Tatapan itu tak pernah ku dapat lagi
Aku hanya bisa berdiam tanpa kata
Dan terus meneteskan air mata, walau ku tahu itu hanya sia
sia
Kering air mata ini mengingatmu, mengingat kita yang tak
pernah bisa bersatu
Kali ini aku melihatmu lagi
Menatap diriku..
Tapi tatapan itu sungguh menyayat hatiku
Menyiksa batin dan mengguncang jiwaku
Ketika ku terbangun..
Tanpa sadar air matapun jatuh
Mengalir lembut di pipiku
Seperti bayangan dirimu yang selalu membelai setiap mimpi
indahku
Aku memohon padamu, pada hatimu untuk membukanya
Bahkan sampai akhir nanti aku tetap menunggumu
Biarpun raga ini tlah membatu, tapi hati ini masih tetap
berdetak
Menghitung setiap
langkah yang kau ambil
Menghitung tiap detik dalam hidupku
Menunggu satu kata dalam penantian jiwaku
Sungguh tega malaikat cintaku yang tak berpihak lagi padaku
Tak berpihak lagi padaku dan dirinya
Bahkan panah cintanya yang selama ini ada tak pernah menusuk
hati kecilnya
Tak ada satupun yang dapat membantuku mengikat tali cinta
diantara kami
Tak ada…
Tak pernah ada
Entah sampai kapan